Potret Negeriku: Kini dan Esok
Foto: stidsirnarasa.ac.id |
Oleh: Mitha Harianti
(Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta)
Setelah
tiga puluh tahun berlalu
Samakah
yang kau rasa pada tanah tempatmu berpijak?
Kita
membaur di antara generasi emas
Yang mereka siapkan setelah melawan intrik dalam politik
Waktu
itu, musim masih bermain pada kota yang bising
Kampanye menandai dimulainya seteru
Kibar-kibar
bendera partai diayun angin senja
Mimbar
jadi saksi betapa ingin ucap mereka nyesap
Dan
inap di telinga hadirin
Kau
lihat, kan? Tak ada anak-anak kecil
Yang
turun ke jalan ikut menggoyang-goyangkan spanduk?
Tak
ada tua-tua yang terbungkuk-bungkuk
Berbaris
dipanas terik?
Di
sana adalah: kita
Dan
kita telah menyelesaikan mengisi kotak-kotak suara
dengan damai di dada.
Saat
itu, siapa pun dia yang tak jadi pemenang
Tak kan menjadikan negeri ini pecah terbelah
Kini ,
masih tiga puluh tahun yang akan datang
akankah
potret negeri ini sama seperti yang kita bayangkan?
Tidak ada komentar