Penumpang Transjakarta Keluhkan Kebijakan Tap In-Tap Out

Foto: Dokumen pribadi Mita

DKI Jakarta, Terbitpedia - Kebijakan baru Transjakarta yang mewajibkan penumpang untuk tap in-tap out masih menjadi dilema. Tak sedikit penumpang mengeluh akan aturan baru ini dan dinilai ribet. Penumpukan penumpang pun masih terjadi di beberapa halte Transjakarta salah satunya di halte Palmerah pada Jumat, (14/10/2022).

Salah satu penumpang mengaku kartu uang elektronik (KUE) miliknya sering terblokir saat hendak turun dari bus Transjakarta.

"Ribet ya sekarang, saya kalau pulang kerja sering ketahan di halte gara-gara kartu terblokir, " kata Meri (38) kepada reporter Terbitpedia.

Tak hanya Meri, penumpang lain juga mengeluh karena setiap kali tap in dan tap out nominal saldo dalam KUE miliknya juga ikut terpotong. Dalam tiap perjalanan, uangnya terpotong sebanyak berapa kali dia melakukan tap.

"Saya dua kali perjalanan berarti empat kali tap, tiap tap terpotong. Empat kali tap terpotongnya juga empat kali, " ujar Lena (27).

Sementara itu, melansir dari CNN Indonesia Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan seharusnya saldo tidak terpotong. Adapun tujuan kebijakan tap in-tap out ini untuk merekam perjalanan penumpang Transjakarta.

"Nanti dicek, engga ada yang bayar dua kali. Sejauh yang saya tahu tidak mungkin bayar dua kali, itu ditap in dan tap out, tujuannya apa? Supaya kita mengetahui dia masuk di mana keluarnya di mana, " ucapnya saat ditemui di balai kota.

Riza pun berpendapat bahwa kebijakan tap in-tap out ini suatu sistem yang sangat baik untuk mencatat perjalanan penumpang.

"Dengan sistem yang terintegrasi ini jadi kita harus tahu perjalanan orang dari mana ke mananya, ini suatu sistem yang sangat baik." Tutupnya. 

Penumpang berharap pemerintah DKI Jakarta dan Transjakarta melakukan evaluasi dan pembenahan sistem baru agar bisa berjalan dengan baik. (mh)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.